Kopling Mobil – Tahukah sobat mesinmotor bahwa kendaraan yang kita pakai dapat begitu nyamanketika perpindahan gigi dilakukan? tidak terasa hentakan bahkan kita juga tidak merasakan terjadinya guncangan saat perpindahan gigi transmisi dilakukan oleh pengemudi. Ini semua berawal dari cara kerja kopling atau Clutch yang bekerja dengan baik pada kendaraan kita.
Pengertian Kopling
Kopling berasal dari kata coupling yang kata dasarnya adalah couple yang artinya pasangan.
Tapi pengertian kopling di Indonesia tidak sama dengan coupling di luar negeri. Kopling di negara kita lebih sama dengan clutch.
Kopling merupakan salah satu komponen yang bisa sobat mesinmotor lihat di mobil manual yang terletak diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran mesin saat dilakukan perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi bisa masuk dengan mudah.
Walau terlihat mudah, namun anda perlu tahu komponen-komponen yang terdapat dalam kopling beserta fungsinya. Sehingga suatu saat anda bisa mengatasi jika terdapat masalah tak terduga mengenai kopling anda. Sebelum memahami komponen beserta fungsi dari kopling mari kita bahas syarat yang harus dimiliki oleh kopling. Lain pun syarat yang harus dimiliki oleh kopling yakni :
- Bisa menghubungkan putaran mesin ke transmisi
- Bisa memindahkan tenaga mesin ke transmisi
- Bisa memutuskan hubungan daya mesin yang dioperasikan
Fungsi Kopling
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, fungsi kopling pada tiap kendaraan baik jenis transmisi manual maupun transmisi otomatis itu sama. Yakni ketika mesin menghasilkan tenaga untuk membuat kendaraan bergerak dari titik nol, sobat mesinmotor membutuhkan part perantara yang berguna untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin menuju transmisi dan membuat kendaraan sobat mesinmotor bergerak maupun memutuskan tenaga tersebut.
Kopling fungsinya untuk meredam tenaga yang disalurkan mesin ke transmisi agar saat mulai bergerak tenaga yang disalurkan tidak langsung besar melainkan sedikit demi sedikit sesuai dengan bukaan kopling yang sobat mesinmotor lakukan.
Jenis Kopling Pada Mobil
Sebelumnya, pada Mobil kita mengenal ada dua jenis sistem transmisi, manual dan matic. Kedua nya juga memiliki jenis kopling yang berbeda. Jenis kopling pada Mobil ada dua yaitu ;
1. Kopling Manual
Kopling ini termasuk ke dalam kopling pengendali manual. Berciri-cirikan dilengkapi dengan pedal kopling. Kopling mekanis dipakai pada mobil-mobil yang mengusung transmisi manual atau three-pedal.
2. Kopling Otomatis
Kopling hidrolik bekerja melalui aliran hidrolik. Sistem ini juga normalnya disebut Torque Converter, sistem ini tidak memerlukan lagi pedal kopling karena sudah bekerja otomatis menggunakan putaran mesin. Torque converter akan kita temukan pada Mobil yang memiliki transmisi otomatis.
Sistem Kopling Clutch adalah komponen kendaraan yang mempunyai tugas untuk memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi.
Komponen Kopling Manual Pada Mobil
Ada dua komponen utama dalam sistem kopling, yaitu plat kopling dan plat penekan. Plat penekan tersambung ke poros transmisi sementara plat penekan terhubung ke flywheel. ketika kedua plat ini renggang, maka putaran mesin ke transmisi putus.
Tapi kalau kedua plat ini melekat maka putaran mesin diteruskan ke transmisi.
Selain dua komponen diatas, masih terdapat beberapa komponen lain yakni ;
1. Clutch Pedal
Pedal kopling termasuk komponen input yang akan mengubah dan meringankan pengendalian kopling. Pedal ini, bekerja memakai pengungkit dimana ujung pedal terdapat sebuah engsel. Dibawah engsel akan ada push rod yang tersambung dengan piston master silinder.
Kekerasan penekanan kopling salah satunya dipengaruhi oleh panjang pedal kopling, hal itu sesuai dengan hukum momentum dimana panjang lengan akan memperbesar momet suatu benda.
2. Master cylinder
Fungsi master silinder adalah mengubah energi mekanis menjadi tekanan hidrolis. Baik pada rem serta kopling yang menggunakan sistem penggerak hidrolik pasti akan ditemui komponen master silinder.
Namun, master silinder kopling beda dengan sistem rem. Pada sistem pengereman, master silinder terletak menyatu dengan booster dan reservoir sehingga akan nampak besar.
3. Actuator Cylinder
Actuator master cylinder ini pada umumnya sama persis master silinder yang kita bahas diatas. Cuma fungsi komponen satu ini untuk mengubah tekanan hidrolis kembali ke gerakan mekanis.
Aktuator silinder kopling ada dua jenis, ada yang menggunakan tipe luar dan tipe dalam.
Aktuator tipe luar, memiliki master aktuator yang terletak diluar rumah kopling. Biasanya, pada master aktuator ini juga disediakan screw adjuster untuk menyetel ketinggian kopling.
Sementara aktuator silinder tipe dalam, terletak didalam rumah kopling. Biasanya tipe ini tidak memiliki garpu pembebas, karena gerakan dari master aktuator langsung ditransfer ke release bearing.
4. Release Bearing
Relaese bearing memiliki fungsi untuk meneruskan tekanan dari aktuator silinder atau dari release fork untuk menekan area pegas diafragma. Release bearing bentuknya mirip bantalan roller, hal ini karena tugas release bearing itu menghubungkan release fork yang bersifat diam dan pegas diafragma yang berputar.
5. Clutch Cover
Cover kopling memiliki fungsi sebagai housing untuk beberapa komponen seperti pegas diafragma dan pressure plate. Cover ini terletak diarea luar yang menutup kampas kopling. Posisinya dibaut bersama flywheel. Sehingga apabila flywheel berputar sudah pasti clutch cover beserta komponen didalamnya ikut berputar.
6. Hydrolic Clutch Pipe
Pipa hidrolis pada dasarnya tidak jauh beda dengan selang lainya. Walaupun akan menyalurkan tekanan hidrolis, pipa ini tidak dibuat dari besi dengan lekukan tetap. Meski beberapa tipe ada yang menggunakan pipa besi namun hanya terletak dikedua ujung selang.
7. Release Fork
Garpu pembebas berfungsi untuk mengkonversi energi mekanis dari output aktuator silinder menuju release bearing. Sama juga dengan pedal kopling, release fork juga bekerja dengan memakai prinsip pengungkit.
Dimana panjang lengan fork mempengaruhi tingkat kekerasan penekanan kopling. Jika lengan garpu semakin panjang maka semakin ringan pula kopling ketikaa ditekan namun kopling akan lebih tinggi.
8. Flywheel
Flywheel sebetulnya juga masuk dalam komponen mesin. Tapi pada sistem kopling manual mobil, flywheel juga dipakai untuk menjepit kampas kopling bersama pressure plate. Selain untuk menjepit, flywheel juga digunakan sebagai tempat terkaitnya rumah kopling.
9. Pressure Plate
Plat penekan fungsinya untuk menekan kampas kopling agar terjepit bersama flywheel, Plat ini berbentuk piringan yang terbuat dari bahan besi tuang tebal. disebabkan karena pressure plate harus mampu menekan plat kopling dengan kekuatan tinggi tanpa aus dan tanpa terjadi keolengan plat.
10. Clutch Disc
Kampas rem merupakan piringan yang fungsinya menangkap putaran mesin supaya bisa disalurkan ke transmisi. Kampas kopling harus mampu menyalurkan putaran tanpa selip dan dengan halus.
Cara Kerja Kopling
Ketika Posisi Terinjak
- plat penekan ditekan oleh pegas penekan diafragma menekan sehingga plat penekan terhubung/ tertekan.
- Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan , putaran mesin dapat diteruskan ke poros input transmisi.
Ketika Posisi Terlepas
- Alat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas dari penekanan.
- Kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak dapat diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.
Dan demikianlah ulasan tentang Kopling Mobil fungsi, dan cara kerjanya, semoga artikel ini bermanfaat buat sobat mesinmotor sekalian, dan alangkah indah nya jika sobat mesinmotor sekalian share artikel ini agar bisa terjangkau oleh semua orang, terima kasih.
Artikel MesinMotor Lainnya :
- Motor Kopling : Cara Mengendarai di Tanjakan
- Mobil Manual : Cara Menyetir di Tanjakan, Belokan dan Mundur
- Komponen Motor Starter Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya